Sistem Komunikasi Pada Pesawat Udara
Sistem komunikasi di dalam pesawat terbang terdiri atas:
A. EXTERNAL COMMUNICATION.
B. INTERNAL COMMUNICATION.
C. EMERGENCY LOCATOR TRANSMITTER/EMERGENCY RADIO BEACON.
D. COCKPIT VOICE RECORDER.
E. STATIC DISCHARGE.
Sistem komunikasi pada pesawat menggunakan tiga band frekuensi yaitu:
1. HF (High Frequency)
Adalah digunakan untuk komunikasi antara pesawat dengan stasiun bumi pada jarak jauh.
2. VHF (Very High Frequency)
Adalah digunakan untuk komunikasi antara pesawat dengan Ground station, Pesawat dengan pesawat yang lain pada jarak dekat.
3. UHF (Ultra High Frequency)
Adalah digunakan untuk komunikasi pesawat dengan pesawat.
A. EXTERNAL COMMUNICATION
External communication diperlukan untuk hubungan komunikasi antara pesawat dengan petugas di darat atau antar pesawat. Sistem komunikasi yang digunakan untuk mengadakan hubungan keluar, terdiri atas sistem-sistem berikut:
1. High Frequency (HF)
Adalah sistem yang digunakan untuk komunikasi jarak jauh, hal ini dikarenakan sinyal komunikasi High Frequency (HF) dapat merambat lebih jauh sebagai hasil pantulan lapisan ionosphere atau biasa disebut juga Skip Distance Phenomena. Biasanya pada pesawat terbang terpasang 2 sistem yaitu system HF 1 dan HF 2.
Komponen- komponen system komunikasi HF terdiri atas:
a. Transceiver.
b. Antenna.
c. Antenna coupler.
d. Radio set Control.
2. Very High Frequency (VHF)
Adalah sistem komunikasi Very High Frequency (VHF) merupakan static frequency dan digunakan untuk jarak dekat (batas horizon/line of sight). Jarak jangkauannya tidak lebih dari 1,2 kali akar ketinggian pesawat. Untuk jarak jangkauan VHF dalam satuan mil sedangkan untuk ketinggian pesawat dalam satuan feet, hal ini dikarenakan sinyal VHF memancar lurus menembus lapisan ionosphere atau dalam kata lain tidak dipantulkan. Biasanya pada pesawat terbang terpasang 2 sistem komunikasi VHF dan salah satunya sebagai persiapan kalau yang pertama rusak.
Komponen-komponen sistem komunikasi VHF terdiri atas:
a. Transceiver.
b. Antenna .
c. Control panel.
Spesifikasi sistem komunikasi VHF yaitu:
a. Range frequency 116/118 – 136 MHz
b. Spacing frequency 25/50 KHz
c. Emergency frequency 121,5 MHz
d. Output power 25 Watt, 7 Ampere
e. Power supply 218 V DC
3. Selective Calling (Sel- Call)
Sistem ini membebaskan keharusan flight crew untuk secara terus menerus memantau (memonitor) saluran komunikasi. Yaitu ketika pesawat mendapat panggilan dari petugas di darat (ground control personnel), dengan system ini petugas didarat dapat memilih pesawat mana yang akan dihubungi.
Komponen-komponen sistem sel-call terdiri atas :
a. Selective decoder (2 channel decoder).
b. Control panel (selector switch dan lampu sel-call).
c. Bell/chime (bell listrik).
B. INTERNAL COMMUNICATION
Internal communication merupakan sistem komunikasi yang digunakan untuk keperluan didalam pesawat, baik pada saat di darat maupun pada saat terbang. Sistem ini terdiri atas:
1. Passenger address (PA)
Digunakan untuk keperluan awak pesawat, dalam menyampaikan pengumuman atau pemberitahuan kepada penumpang pesawat melalui pengeras suara yang ada pada cabin dan lavatory. Sistem ini juga digunakan pula untuk penyiaran music dari pita rekaman (music reproducer) dan peringatan (audio warning) kepada penumpang dan cabin crew.
Komponen-komponen passenger address system terdiri atas :
a. Passenger address amplifier.
b. Microphone.
c. Speakers.
d. Music reproducer.
e. Tone isolator.
2. Intercommunication System (Intercom)
Sistem ini memungkinkan adanya komunikasi antara cockpit crew, cabin crew dan maintenance/servicing personnel dari cockpit, cabin dan tempat maintenance/servicing sekitar pesawat.
Sistem ini terbagi dua, yaitu :
a. Flight intercom
Digunakan untuk intercommunication antara cockpit crew dan maintenance personnel, antara cockpit dan tempat-tempat bagian perawatan di sekitar pesawat. Tempat-tempat tersebuat antara lain external power receptable dan electronic dan electrical equiqment compartment.
Komponen- komponen ini terdiri atas:
Amplifier (sebagai penguat)
Microphone (untuk berbicara)
Headset/headphone (untuk mendengar).
b. Serce Intercom
System ini digunakan intercommunication antara cockpit dan cabin crew didalam pesawat atau antara cockpit/cabin dengan petugas maintenance/servicing di beberapa tempat di sekitar pesawat:
komponen–komponen service intercom terdiri atas:
-Amplifier
-Headset dan telemic dari cockpit dan cabin
-Beberapa jack pada area perbaikan /perawatan untuk pemasangan
System ini (intercommunication system ) dan passenger address system menggunakan headset yang sama (di cockpit dan cabin).
C. EMERGENCY LOCATOR TRANSMITTER/EMERGENCY RADIO BEACON
System ini akan di gunakan atau bekerja dalam keadaan darurat. alat ini secara otomatis akan memancarkan sinyal radio apabila terendam air (air tawar,air asin),frekuensi yang di pancarkan adalah Very High Frequency (VHF) 121,5 MHz dan 243,0MHz secara terus menerus.
D. COCKPIT VOICE RECORDER (CVR)
Secara terus menerus akan merekam semua pembicaraan diruangan cockpit, baik pembicaraan langsung maupun melalui sistem komunikasi. Rekaman tersebut akan tersimpan dalam CVR dan akan dibaca apabila diperlukan (misalnya bila terjadi kecelakaan). Pita rekaman berupan lingkaran, sehingga bisa membuat rekaman secara terus menerus selama terbang, tanpa harus rewind terlebih dahulu. Rekaman yang tersimpan merupakan rekaman setengah jam terakhir pembicaraan, sebelum CVR terhenti (off). Hal ini terjadi dikarenakan setelah setengah jam operasi dari CVR, maka akan terjadi penghapusan pita yang sudah ada isinya (rekaman) dan kemudian akan diisi oleh rekaman selanjutnya.
E. STATIC DISCHARGE
Static discharge berguna untuk menghilangkan muatan listrik statis pada badan pesawat, yaitu dengan cara melepaskannya ke udara bebas melalui static discharge, alat ini ditempatkan pada ujung-ujung permukaan pesawat. Hal ini diperlukan agar bekerjanya peralatan radio tidak terganggu muatan listrik statis.
Komentar
Posting Komentar